Penolakan ASEAN Queer Advocacy Week (AAW)

Poster Menolak Pertemuan Komunitas LGBT

Pernyataan Sikap
Pengurus Besar Pemuda Al-Irsyad
Tentang
Penolakan ASEAN Queer Advocacy Week (AAW) oleh ASEAN SOGIE Caucus.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Pemuda Al-Irsyad hadir sebagai bentuk tanggung jawab untuk menyelamatkan generasi muda dari berbagai krisis moral dan keterbelakangan pemikiran. Sehingga berbagai macam bentuk upaya untuk merusak moral generasi muda perlu ditindak dengan upaya tegas dan adil.

Terkait akan diselenggarakannya ASEAN Queer Advocacy Week yang disingkat (AAW) oleh ASEAN SOGIE Caucus bersama Arus Pelangi dan FORUM ASIA pada tanggal 17-21 Juli 2023. Pemuda Al-Irsyad dengan ini menyatakan dan mendesak pemerintah dengan segera MEMBATALKAN acara yang hendak diselenggarakan tersebut dengan pertimbangan:

  1. ASEAN Queer Advocacy Week bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang memuliakan manusia sebagai laki-laki dan perempuan dengan karakter yang berbeda dan khas serta diciptakan untuk berpasangan.
  2. ASEAN Queer Advocacy Week bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat Islam (Maqashid Syari’ah) untuk menjaga keturunan (Hifdz an-Nasl) sehingga hak kelestarian manusia tidak terpenuhi.
  3. ASEAN Queer Advocacy Week bertentangan dengan Pancasila khususnya sila ke-1, yaitu ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ dan sila ke-2, yaitu ‘Kemanusiaan yang adil dan beradab’ yang berarti: “mengakui dan memeperlakukan manusia sesuai dengan harkat, martabat dan fitrah sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa’. Acara tersebut bertentangan dengan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia yang berkeadaban dalam konteks menempatkan manusia sesuai dengan fitrahnya.
  4. ASEAN Queer Advocacy Week merupakan upaya mengaburkan makna kemanusiaan. Pemikiran semacam ini sangat bertentangan dengan pemikiran manusia normal dan cenderung akan melahirkan demoralisasi dan normalphobia.
  5. ASEAN Queer Advocacy Week atau aktivitas semacam, sejenis dan setujuan dengannya adalah melanggar hak kelestarian manusia dan peradaban kemanusiaan.
  6. LGBTQI+ merupakan pemikian abnormal yang akan merusak tatanan keluarga.
  7. Memberikan ruang kepada para pegiat LGBTQI+ untuk menyatakan sikap dalam merealisasikan tujuannya sama seperti mengizinkan pemikiran yang merusak moral bangsa tumbuh subur di Indonesia tercinta ini.

Berdasarkan pertimbangan diatas, PB Pemuda Al-Irsyad meminta kepada seluruh cabang Pemuda Al-Irsyad untuk:

  1. Membuat narasi penolakan terhadap ASEAN Queer Advocacy Week dan segala upaya untuk normalisasi LGBTQI+
  2. Mengadakan aksi penolakan ditempat ASEAN Queer Advocacy Week diselenggarakan.